Inilah 8 Istilah Baking yang Wajib Kamu Ketahui

Dalam masalah baking ada beberapa hal yang sering bermunculan dan mungkin belum dipahami oleh sebagian orang, khususnya pemula dalam hal ini. Nah, artikel di bawah ini akan menyebutkan beberapa istilah yang terdapat di dalam baking. Beberapa istilah tersebut adalah :

1. BPDA

PBDA merupakan istilah yang sering bermunculan dalam baking. BPDA sendiri merupakan singkatan dari “Baking Powder Double Acting”, yaitu jenis baking powder yang memiliki dua tahap aktif. BPDA sering digunakan dalam pembuatan kue yang harus mengembang. Biasanya, para pemula dalam baking sering memakai baking powder untuk mencegah kue gagal mengembang.

2. DCC

DCC merupakan istilah yang juga sering muncul dalam baking. DCC sendiri merupakan singkatan dari “Dark Cooking Chocolate” atau coklat masak dengan kadar kakao yang cukup tinggi. Nah hampir semua resep kue atau kudapan pencuci mulut rasa coklat menggunakan bahan ini. Biasanya, DCC perlu dilelehkan terlebih dahulu, dipotong, diiris tipis, atau diserut untuk topping kue.

3. Emulsifier

Emulsifier adalah istilah untuk pengelmusi atau bahan yang digunakan untuk menyatukan semua bahan-bahan dalam satu resep kue. Emulsifier seringkali digunakan untuk mencampurkan bahan-bahan yang sulit menyatu, seperti lemak (margarin dan mentega) dan air. Fungsi lain dari Emulsifier adalah untuk melembutkan tekstur kue. Bahan ini populer di pasaran dengan merek dagang Ovalet, TBM, dan SP.

Baca Lainya: 

4. Hard Peak & Soft Peak

hard peak
soft peak

Ketika sedang membuat kue, seringkali kita mendengarkan perintah “kocok hingga mengembang” dan “kocok hingga kaku” pada saat mengaduk putih telur dan gula. Nah, soft peak sama saja artinya dengan kocok mengembang,  sedangkan hard peak adalah kocok kaku.

Soft peak sendiri istilah untuk tahapan mengocok hingga bentuknya seperti foam lembut atau sering juga disebut dengan “puncak tumpul”, Maksudnya, sewaktu kocokan mixer diangkat, ia akan membentuk puncak tumpul yang mudah terkulai jatuh. Sedangkan hard peak atau “puncak kaku” adalah tahapan mengocok hingga kaku dan ketika mangkuknya dibalik, ia tidak akan tumpah. Hard peak memang butuh durasi yang lebih lama daripada soft peak karena harus banyak mengumpulkan udara agar teksturnya kaku.

5. Proofing

Saat ingin membuat roti ala rumahan, istilah proofing akan sering dijumpai. Proofing adalah sebuah tahap pembuktian bahwa ragi (bahan pengembang alami) yang dicampurkan dalam adonan roti memang bekerja secara aktif. Tahap ini dapat dibuktikan dengan mengembangnya adonan roti 2-3 kali lipat setelah didiamkan beberapa saat. Dalam pembuatan roti, ada dua tahap proofing yang harus dilalui. Tahap pertama untuk mengecek keaktifan ragi dan tahap kedua untuk menghasilkan bentuk roti sesuai keinginan.

6.Teknik Aduk-Balik

Istilah yang seringkali juga ditemukan dalam baking adalah teknik aduk-balik. Teknik ini biasa ditemukan pada saat langkah pencampuran bahan kering dengan bahan basah. Atau, mencampur kocokan putih telur (meringue) dalam bahan yang konsistensinya lebih kental. Teknik ini terfokus pada gerakan tangan saat mengaduk adonan dengan spatula atau sendok kayu.

7. Tes Tusuk

Tes tusuk ini dilakukan untuk kematangan tekstur kue. Pada tahap ini, hanya butuh lidi atau tusuk gigi yang bersih, lalu ditusukkan ke dalam kue. Ketika tusuk gigi diangkat, perhatikan jika terdapat adonan yang menempel di sana. Jika tidak ada alias bersih, berarti adonan sudah cukup matang.

8. Ulen Kalis

Ulen Kalis adalah istilah yang juga sering didapati oleh si penyuka roti. Ulen adalah sebuah tahap penggilingan adonan roti dengan tangan hingga bentuknya utuh dan bertekstur halus. Proses ini dianggap berhasil ketika adonan sudah benar-benar “kalis”. Cara mengetahuinya adalah ketika adonan ini tidak akan terasa lengket lagi di tangan, terasa empuk dan kenyal ketika dicubit atau dipukul, serta melar seperti karet ketika ditarik dari dua sisi. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment